Tips Mencegah Penyakit Pada Mobil Bekas


Seperti pada tubuh manusia, mobil yang kotor rentang dihinggapi berbagai ‘penyakit’. Mulai dari ‘penyakit kulit’ seperti bercak jamur di permukaan cat, sampai batuk-batuk akibat kelembaban yang menyerang komponen pengapian di ruang mesin. Risiko ini semakin besar di musim hujan seperti sekarang.  Mencegahnya, Anda perlu sering-sering mencuci mobil bekas. Namun ini adalah kondisi ideal yang belum tentu bisa selalu dijalankan, akibat keterbatasan waktu. Ada baiknya Anda mengikuti beberapa tips mencegah penyakit pada mobil bekas, agar mobil bekas Anda terhindar dari masalah seperti bau kabin tak sedan atau bodi berkarat. 

Bilas dengan air : Kotoran jalanan akan menempel di bodi mobil ketika berkendara di musim penghujan seperti sekarang. Tak ada salahnya untuk membilas bodi setelah berkendara saat hujan turun. Apalagi bila hujan hanya turun sesaat yang membuat mobil langsung kotor dan kering kembali.  “Untuk mencegah agar bodi tidak menjadi baret, jangan menggunakan lap atau spons pencuci. Anda hanya perlu membilas bodi dengan menyemprotkan air menggunakan slang sambil diusap dengan tangan. Tangan Anda yang lebih sensitif akan membuat debu atau pasir yang menempel lebih cepat teringkir ketimbang menggunakan lap atau spons,” ungkap Hanny Pasla, detailer dari salon mobil Hyperblack di bilangan Antasari, Jakarta Selatan. 

Cuci bodi : Bila waktunya memungkinkan, Anda dapat mencuci mobil dengan lebih teliti. Namun hal ini tidak perlu dilakukan setiap kali hujan turun, cukup 3 sampai 5 hari sekali. Selebihnya, hanya perlu membilasnya dengan air atau didiamkan hingga Anda memiliki waktu senggang untuk mencuci mobil. 
Saat mencuci mobil pun ada beberapa bagian yang perlu mendapat perhatian. Misalnya untuk bagian depan mobil, di  bagian kisi-kisi kondensor AC. Lekukannya membuat kotoran lebih mudah hinggap, apalagi bila Anda beru melewati genangan air. 
Dan sebaiknya, mencuci mobil tidak dilakukan saat sore hari menjelang malam. Pasalnya, mobil akan sulit kering sempurna dan kelembaban ini berisiko menimbulkan korosi akibat pengeringan yang kurang sempurna. 

Cuci kolong : Mencuci bagian bawah mobil merupakan suatu keharusan. Dengan cara ini, kotoran pasir di balik sepatbor dapat dibersihkan. Di celah inilah korosi dapat dengan mudah timbul karena kelembaban lebih mudah tersimpan di antara tumpukan kotoran. 
Lapisan cat atau antikarat yang terkelupas juga membuat bagian ini rentan terserang korosi. Bagian kolong juga mudah tergores akibat terkena lontaran batu kerikil saat mobil melaju. Selain itu, banyak komponen di kolong mobil yang bisa terdeteksi lebih dini bila mengalami kerusakan, seperti tabung knalpot, sasis, sokbreker hingga batang arm.   Apalagi di bagian-bagian ini kerap tersangkut benda-benda asing seperti plastik atau rumput. 

Keringkan mesin : Perubahan suhu dalam waktu seingkat, membuat kabel kelistrikan menjadi mudah getas. Untuk itu, tak ada salahnya untuk menjaga agar mesin tetap kering dan usia kabel kelistrikan di mesin dapat bertahan lama.  Belum lagi dengan sil karet pada sambungan kabel kelistrikan. Hubungan pendek dapat mudah terjadi bila sil telah rusak atau sudah mulai getas. 

Waxing : Untuk melindungi cat kendaraan, waxing  juga perlu dilakukan. Apalagi dalam musim penghujan, proses ini perlu dilakukan setiap 5 sampai 8 kali pencucian. Pasalnya, wax  yang baik tak bisa bertahan dalam beberapa kali proses pencucian mobil. Ciri lain mobil perlu di-waxing,  ketika tetesan air sudah tidak seperti berada di daun talas. 

Bersihkan karpet : Sepatu yang basah dapat membuat karpet dalam mobil menjadi basah pula. Apalagi bila mobil Anda belum dilengkapi dengan karpet tambahan yang berbahan karet. Untuk mencegah terjadinya kelembaban dan bau tak sedap, tak ada salahnya untuk segera mengeringkan karpet dalam mobil. 

Back to top