Dengan adanya sepeda motor sebagai alat transportasi utama oleh masyarakat, karena penggunaannya yang mudah, harga yang murah dan biaya operasioanal yang kecil. Terlebih melihat kondisi lalu lintas dan sarana transportasi umum yang dinilai sangat kurang memadai, memicu lonjakan penjualan motor second murah.
Namun seiring melambungnya harga bahan bakar minyak, terlebih untuk motor second berkompresi tinggi yang memaksa pengguna membeli bensin beroktan tinggi seperti Pertamax, cukup membuat sebagian masyarakat menguras isi dompetnya lebih banyak dari biasanya. Selain itu, sesungguhnya ada hal yang lebih menyakitkan, yakni bbm terbuang sia-sia saat jalan macet sehingga bensin yang terbakar tak bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menjalankan motor. Selain masalah macet, beberapa hal lain juga menjadi faktor borosnya konsumsi bahan bakar motor. Selain macet, ada hal lain yang membuat motor jadi lebih boros, seperti kondisi rantai, ban, mesin dan cara kita memperlakukan motor saat berkendara.
Untuk itu, cara untuk menghindari sumber masalah pemborosan konsumsi bahan bakar. Beberapa tips faktor penyebab motor second boros :
- Besihkan Karburator : Tak ada yang bisa menjamin 100 % kebersihan bahan bakar saat sudah terdistribusi ke SPBU, sehingga bisa jadi bensin yang terisi ke tangki motor bercampur dengan kotoran. Kotoran yang kadang tak kasat mata akan terkumpul di dasar tangki atau masuk ke dalam karburator. Kotoran ini lah yang akan membuat kinerja karborator menjadi kurang maksimal dan berimbas pada pembakaran yang kurang baik. Selain itu, kotoran juga membuat lubang-lubang halus pada main jet akan sedikit tersumbat atau bisa jadi main jet seperti berlumut. Dan itu akan menghambat kinerja karburator yang berakibat pada kurangnya performa motor. Saat motor terasa kurang bertenaga, pengendara akan membuka tuas gas lebih besar untuk mencapai kecepatan yang sama pada bukaan gas yang lebih kecil. Makanya konsumsi bensin akan menjadi lebih boros. Semalas-malasnya 2 bulan sekali bersihkan karburator.
- Periksa kekencangan rantai : Rantai yang kendur membuat penyaluran tenaga dari mesin ke roda akan terhambat. Selain itu, tarikan juga akan semakin berat sehingga membutuhkan tenaga yang lebih besar. Untuk kecepatan yang sama namun dengan tenaga yang lebih besar, sudah barang tentu membuat konsumsi bensin jadi lebih banyak.Untuk mengatasi masalah ini, kencangkan rantai dengan menarik posisi ban belakang dari lengan ayun. Dorong rantai bagian bawah dengan pergerakan keatas maksimal 2 cm. Penyetelan ketegangan rantai jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.
- Periksa Kanvas Kopling : Saat kanvas kopling menipis, sebaiknya segera menggantinya. Pasalnya, kondisi ini akan mengganggu proses transfer tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke roda. Transfer tenaga yang terganggu akan membuat banyak tenaga terbuang selama prosesi tersebut. Walhasil, banyak bahan bakar yang terbakar secara percuma di ruang bakar.
- Kabel dan tuas gas seret : Kedua komponen ini memang terlihat sepele, namun sejatinya memiliki peran dan fungsi yang tidak kalah penting dalam menentukan boros tidaknya motor. Bila tuas atau kabel gas seret saat ditarik, maka pergerakan skep di karburator juga akan terhambat.Saat tuas gas ditarik dan dilepas, skep tidak akan bekerja sempurna karena kecepatan pergerakannya terhambat oleh kawat yang seret karena kotor. Hal ini akan membuat bensin terus mengalir kendati tuas gas tidak ditarik.Untuk mengatasi masalah ini, bisa membersihkan kawat gas dengan memasukkan cairan bensin kedalam saluran kawat dan mainkan tuas gas hingga terasa lancar.
- Cara berkendara : Di luar faktor teknis, gaya berkendara atau cara memperlakukan kendaraan juga menjadi faktor penentu boros tidaknya sebuah motor. Perlakuan menarik tuas gas yang tak perlu atau blayer, berkendara pada kecepatan tak konstan, perpindahan atau posisi gigi yang tak semestinya, dan selalu bermain di rpm tinggi menjadi penyebab borosnya konsumsi bbm. Selain itu, membawa beban berlebih juga mendukung borosnya konsumsi bahan bakar.